Posts

Showing posts from 2017

Tak ada bertambah Umur, Yang ada menuju Mati

Image
Source of Google Images Aku tak pernah menang, aku selalu kalah. Lalu untuk apa mempertahankan yang tidak hakiki? Sama seperti ibu, ia tak pernah tua. ia hanya memindahkan kecantikannya dari wajah ke hati. itu kata buku yang pernah aku makan hidup-hidup. Apa tujuan hidup selain mati? Ya membahagiakan orang terdekat, kerabat, sahabat, sebat, dan rindu yang berkelebat. Aku tidak senang berada dalam ramai. mereka tidak damai. Aku lebih senang berada dalam diam, ia tak bungkam. Ia bicara lewat hati, lantas untuk apa mati tanpa pembodohan dalam ramai yang begitu sepi? Saat nestapaku mulai hilang, senjaku datang. ia membawa warna baru, bukan petang, apalagi puting. ia membawa begitu saja. Aku terbawa. Aku senang memandanginya. Saat aku mulai dekat, dan melekat. senjaku meninggalkan tanpa sebuah pergi. Aku tidak menahannya. Sebab; pada sebuah pergi, ada yang tertinggal. Entah itu kenangan atau hanya epilog percakapan. Aku merindukan kata peduli. jika aku hilang. ataupun tenggelam.

Adakah kata yang lebih Surga dari Ibu dan Ayah?

Image
Aku keluar dari rahim tepat pukul itu Menangis tak bisa teriak namun diam Aku merah mungkin itu darah Pikirku bukan, itu bekas nafsu ayah yang merekah Itu tahun penghancuran Bunga yang lahir dari rahim itu gugur tak beraturan Sebab; saat aku keluar ayahku tak disitu Ayahku pulang entah kemana Aku tak memintanya untuk ada disana Aku bilang, setelah ini akan ada Beban yang lebih besar Yaitu menghidupi-ku Bagai akar tunggung atau serabut Alat kelamin atau jembut Demi apapun, sampai sekarang pun Aku hanya bisa menunggang, hanya menumpang Ayahku pernah bilang Jadi apapun, asalkan baik dan menolong Aku tak bangga menjadi aku Tak ada yang bisa dibanggakan Aku pembangkang..... Aku pemberontak.... Aku pendobrak....... Aku ini bukanlah aku yang sesungguhnya Seberat apapun hidup, seterjang apapun jurang, sepalung apapun laut, setinggi apapun langit, sesakit apapun terpukul, sedikit yang bisa buatku kuat.  Apakah ada kata yang lebih

Band Indie Indonesia

Image
Source of Google Images Istilah indie diambil dari kata independent yang berarti merdeka, bebas, mandiri, dan tidak bergantung. Banyak yang mengira bahwa indie adalah genre musik. sama halnya seperti reggea, rock, jazz dan lain sebagainya. padahal indie sendiri bukanlah sebuah genre musik. Tapi musik yang di ciptakan dengan bebas dan merdeka. Band indie memainkan musiknya biasanya sesuai dengan apa yang mereka suka dan mau. Makanya tak heran jika kebanyakan band indie menyejuk-kan hati dan pikiran.  Band indie sendiri tidak melibatkan label ternama untuk memasarkan karya-karyanya, ia juga memasarkannya secara indie. Atau bahkan memasarkannya tak hanya lewat media sosial saja. Namun dengan cara membuat konser kecil dikota besar untuk menarik para penikmat musik indie. Di indonesia sendiri musik indie melesat pesat. Sebelumnya Di Indonesia sendiri, pengaruh indie belum terasa hingga pada pertengahan tahun 1990an. Namun, sebelum mengenal istilah indie, masyarakat Indonesia

Untukmu yang sedang berproses

Image
"Keluarga adalah peperangan yang ga harus dimenangkan." - Gofar Hilman Kita akan menjadi dewasa, dan bahagia adalah hadiah dari  kedewasaan. Terkadang orang tua menuntut untuk jadi apa yang dia mau. Tanpa memikirkan apa yang kita ingin. orang tua memang benar, ia sudah merasakan lebih dulu kerasnya hidup. Kita yang di ikuti segala tuntutan itu harus sesegera mungkin melakukannya. Tak bisa dipungkiri, ada dua kemungkinan. Yang berhasil karena ridho orang tua, dan berhasil karena mungkin nasibnya baik. Maka dari itu kembali ke kalimat awal. Namun tidak-kah salah memimpikan apa yang kita suka? ya jelas tidak. Bukankah semua yang kita lakukan butuh proses. Seperti mencintai butuh mekanisme-nya sendiri untuk menujunya. Sama juga seperti seniman. Dalam berkarya, jika yang selalu ditunggu adalah pujian. Maka ia akan berhenti berkarya. Jangan salahkan generasi micin, ajinomoto sampe protes ke indonesia. Kalau katanya produknya dikambing hitamkan. Seolah-olah generasi indone

Katamu belum tentu kataku

Image
Selepas sekolah aku tersadar bahwa harus lebih menghargai hal-hal kecil, bahkan yang sampai sekarang aku ingat. Otak ber-reformasi dari lugu jadi lagu. Yang menyanyikan nada kepergian. di iringi gitar petikan dimainkan selaras dengan pikiran. tanpa perlu menandingkan ingatan. Aku dipaksa untuk melepaskan kenangan. yang mungkin tak ku relakan. kalau kata Naif, "saat senja berlalu, ku cari dirimu, karena ku selalu senang bersamamu". Ku selalu senang ada di masa itu, tak memikirkan apapun yang membuat hidup serasa ingin berhenti. Hanya main yang ada dipikiran tanpa sedikit pun masalah yang berkelebat. Jujur andai aku bisa jadi anak kecil lagi, berjalan menuju dewasa lagi. menemukan hal-hal baru lagi. Belajar memaknai setiap momen. Menertawai setiap kegagalan. dan berusaha bangkit merapihkan yang berantakan. menyusun ulang lebam yang menindik hati. Banyak yang aneh selepas aku melewati masa SMA-ku. aku menemukan hidup yang sesungguhnya. Hidup yang tak kenal lelah, aku merasa

Sepertiga malam

Image
Ialah aku; sesuatu yang coba dilenyapkan dan dihempaskan, ialah aku; sayu sayu mata milik para pekerja ialah aku; larik larik puisi yang bukan puisi ialah aku; lalu lalang mobil itu ialah aku; frustasi dan hipertensi orang gila ialah aku; indah yang tak di indahkan Sebenarnya aku.. Rawat inap yang tak terlihat Hingar bingar yang ditenggelamkan Manusia kutukan ciptaan Tuhan Demimu Tuhan, Aku akan menahan, perlahan. Bagai tahanan, terpenjara keagungan Sebelumnya aku... Ditinggikan, di agungkan terlena dalam kepalsuan menjadikan ego sebagai tuhan Aku ini bodoh, atau apa Maafkan tuhan, hidup ini mulai redup Oleh segala apapun asa yang pernah Ku genggam, lepas, lesap, luring Aku akan benahi mulai ini Doakan

Konsolidasi #3

Image
Kalau aku mati besok, akan ku nikmati hari ini tanpa pedih,perih tak peduli hingar bingar mayapada akan ku jelajahi segala pikir yang kau ukir dengan belati yang kau asah tanpa resah Kalau aku mati besok, mati tertunduk, berdarah, memerah, parah meski kalut dan kelut terus menghujani ku akan terjang, mencoba terbang dan jatuh, tepat dipelukanmu Kalau aku mati besok, aku tak mau mati bunuh diri hidupku belum menemukan jati diri Bahkan tak bisa dipungkiri Aku akan mati besok ditikam oleh rindu rinduku yang tak berbelas kasih dikepala ini, isi kepala ini tercipta haru yang berprasangka meski aku coba surutkan tapi  kau tetap pasangkan tanpa dikepala ini,  kenapa aku harus mati? jika hidup pasti ada mati jika kuat pasti ada lemah kebahagiaan ada kesedihan pagi ada malam Hidup penuh keterbalikan Apakah Tuhan implikasi dengan Hati? aku tak begitu mengerti, biar Tuhan yang menjawab lewat perilaku-mu

Hinggap #2

Image
Aku yang denganmu, ialah aku yang setiap hari membaik. Untuk menemukanmu, hatiku perlu mematahkannya berkali-kali. Lalu mengapa kau masih saja ragu? Jauhkan ragu, agar tak mengganggu. Aku bukan lelaki kesukaanmu, aku lebih buruk dari anjing. Aku anjing jalanan. Yang butuh kau sembuhkan. Aksara-ku berputar tak karuan, tak menentu. Liar. Selamat senja, masih baik-baik kah engkau? semoga baik. Rona merah jingga senja waktu itu, mengingatkanku tentang patahku.Tentang seseorang yang meninggalkanku demi kapal pesiar. ia melabuhkan ke yang lain. Aku hanya kapal petani yang terseok-seok dan lama-lama tenggelam. Temaram yang  mengingatkan-ku untuk lekas kembali kerumah, merebahkan segala lelah. Namun, patah tak kunjung surut menepi. Aku butuh kau saat ini. Puisiku sedang menari nari diatas puannya yang sedang patah hati.  Pertemuan kebetulan kita waktu itu tak pernah tertulis di lorong waktuku, aku tak pernah berfikir tentang rasa. perasaan tetap saja rasa, bahkan hambar tetap disebu

Lejar #1

Image
Aku tidak pernah lelah. Tidak, ku tidak terlalu naif untuk mengatakan sesuatu. Perlu sesekali lesap, untuk menunjukan bahwa kita perlu melesat. Kadang hidup penuh enigma, mencari jalan keluar. Hingga tanpa kita sadar, kita terlalu jauh melangkah. Untuk keberkian kalinya, aku jatuh terlalu dalam. Tanpa jeda, tanpa tidak. dan tanpa tapi. Semula aku tenang, perihal memenangkanmu nanti saja. Biarkan dia dulu, aku mengiringi. Kau gadis syahda asal sumatra. Kulit kuning langsat, dengan hidung tengkurap. Dia adalah Areta Diyanti. Areta yang berarti Perempuan Bijak, Dan Diyanti yang berarti Berhati matahari. Kita bertemu karena sebuah kebetulan. Ayahmu yang selalu menuntunmu dan berusaha membuatmu lebih baik. Selalu memberikan apa yang kamu mau. Karena katanya selagi mampu apasih yang engga buat anak. Dan juga ibumu, seorang pejuang yang selalu berkata hati-hati ketika kamu berpergian, karna ibumu tahu, diluar sana tak ada yang sebaik ibu dirumah. Terlalu naim jika bergandengan. apa yang ka

Lembayung

Image
Langit mulai memudarkan warnanya, menjadi merah jingga. Kata-kata perpisahan dari matahari kepada langit segera dihempas. Langit selalu menerima perpisahan itu. Entah karna langit suka, atau takut matahari murka. Matahari merah lebam, terlalu sering menahan godam. Langit biru terang, sepertinya sebentar lagi hilang. Aku beda dengan langit. Aku lebih sering menunda perpisahan, karena aku tak suka kepergian. Aku takut kehilangan, jangan pergi dan tenggelam. Rinduku belum kau balas dengan pelukan. Karena untuk-ku perindu yang handal, pelukan adalah tuhan. Aku kadang berfikir. aku ini bukan siapa-siapa, lalu untuk apa meninggikan ego dan kesombongan? apakah nantinya Tuhan akan marah? ataukah Tuhan salah mencipta? kadang aku berguna, kadang sebaliknya. Aku bertanya kepada siapa? hatiku punya beribu pertanyaan, yang mungkin butuh segera perayaan. Aku sering menuliskanmu dalam larik kertas, menanyakan perihal masa depanku, perihal apapun yang aku suka. Namun belum juga kau balas. Atau m

Malaikat selalu tumbuh dewasa

Image
Hai aku sedang berproses, hilang semua sifat kanak-kanak. Aku tak suka menjadi dewasa, selalu banyak pikiran dan teka-teki. Dan kadang suka berfikir untuk mati. Namun, apakah hidup sebegitu hina untuk berprilaku yang tidak berarti. Aku rindu menjadi anak-anak, tak mengerti apa itu cinta, tak mengerti tentang kehilangan, Tak mengerti tentang rindu dan sendu. Yang aku tahu hanya bermain, dan pulang jika mamah teriak sekadar menyuruh makan ataupun mandi. Mengejar layangan, bermain gambaran, iseng meneriaki tukang jualan, menangis uring-uringan ketika tak diberi apa yang di inginkan. Hidup setertawa itu. Aku rindu masa kecil, yang kini telah tiada, mungkin aku tak bisa memutar waktu, ataupun kembali ke masa itu. Aku tak pernah menyesal ada di masa itu. Sebab ia yang menjadikan-ku seperti sekarang. Sampai langkahku terhenti di ujung penantian, aku akan mengadakan perubahan. Tenanglah, aku akan berusaha untuk mencari diriku yang benar. Pun tuhan selalu memberikan jalan yang baik untuk h

Quotes Garis Waktu Karya Fiersa Besari (Book Review)

Image
Judul Buku                  : GARIS WAKTU – Sebuah Perjalanan Menghapus Luka Penulis                          :   Fiersa Besari Penyunting                   :  Juliagar R. N. Penyunting Akhir        :  Agus Wahadyo Foto                              :  Fiersa Besari Penata Letak                :   Didit Sasono Desainer Cover            :  Budi Setiawan Jumlah Halaman          :  211 Halaman Cetakan Pertama          :  Tahun 2016 Diterbitkan pertama kali oleh ‘ mediakita ’ Bung Fiersa Besari selalu penuh kejutan, dengan menghadirkan buku Garis Waktu. Didalam buku ini Bung menceritakan tentang perjalanan menuju sembuh. Setelah patah hati yang tak berkesudahan. Ia juga mengatakan bahwa tulisan-tulisan didalam buku Bung merupakan rangkuman dari segala yang pernah ia tulis. Entah di facebook, twitter, maupun blog.  Garis Waktu menggambarkan bagaimana seseorang melewati fase-fase kehidupan yang mungkin kebanyakan orang mengalaminya. Namun, lantas bagaimana

(Review Buku) Aku, Berdasarkan perjalanan hidup dan karya penyair Chairil Anwar

Image
Detail Buku : Judul                       : Aku (Berdasarkan Perjalanan Hidup dan Karya Penyair Chairil Anwar) No. ISBN                : 9786020328317  Penulis                    : Sjuman Djaya  Penerbit                  : PT Gramedia Pusaka Utama  Tanggal Terbit        : Juni – 2016  Jumlah Halaman     : 168  Jenis Cover             : Soft Cover  Kategori                  : Memoar  Review  : Buku ini menceritakan tentang perjalanan hidup sang penyair Chairil Anwar, beda ya dengan Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Siapa sih yang gakenal sosok beliau, sosok yang di agung-agungkan wanita pada jamannya, sosok yang tak pernah takut mati. Puitis yang menjelma menjadi binatang jalang ini. Seperti puisinya yang kita kenal :  Aku Karya : Chairil Anwar Kalau sampai waktuku  Ku mau tak seorang ‘kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Image
source twitter by @fiersabesari Kembali dilahirkan lagi karya dari sang idola-ku Bung Fiersa Besari, yang bertemakan Albuk. Yang sudah mengeluarkan buku sebelumnya yang berjudul Garis Waktu . Aku tak habis pikir. Sehebat itu kah bung Fiersa Besari ? Menuangkan segala ide-nya dalam bentuk tulisan-tulisan bahkan karya lainnya. Saya sangat ingin sepertinya. Mengapa? Karena hanya sekedar meng-idolakan seperti membunuh mimpi, kita hanya terus diam. Sedang beliau terus menuju kesuksesan. Aku selalu mengikuti beliau di media sosialnya. Dari twitter, facebook, instagram dan blognya. Aku selalu terlarut jika sedang melihat-lihat dan membaca karya beliau. Sangat mengagumkan melihat pemikiran dan cara pandang beliau tentang suatu peristiwa. Beliau sangat inspiratif dan inovatif. Teruslah berkarya bung. Tetaplah rendah hati. Didalam buku " Konspirasi Alam Semesta " merupakan sebuah karya yang menceritakan pertemuan anak cucu Adam dan Hawa melalui suatu peristiwa 'kebetulan&#

Orasi Tak Berisi

Image
Pun; sebagaimana tuhan memberikan kebahagiaan untuk kita, Dua mata untuk melihat, Telinga untuk mendengar, Kaki untuk berjalan, Tangan untuk saling menggenggam, dan Hati untuk saling merasakan. Kita tak bisa memilih untuk lahir dikeluarga seperti apa. Kaya atau Miskin, Tepandang atau Teracuhkan, Terpatahkan atau Termentahkan. Tuhan selalu punya sisi baik setiap memberi kesusahan, terkadang apa yang kita harapkan tak sesuai kenyataan. Sabar dan tabah yang menguatkan. Kita mungkin hanya terjebak dalam luka, selebihnya itu hanya ketakutan hati sendiri. Cinta dan kasih sayang selalu memenjarai waktu, dan temu tak pernah tepat waktu. Kita juga mungkin sering solat tak tepat waktu, berkata "Ingin bangun keluarga." bangun subuhnya aja dulu benerin. Kita dimasa lalu adalah kita yang sekarang, masa lalu sudah kamu lewati waktu demi waktu, hari demi hari, tahun demi tahun. Mau sampai kapan berdiam didalamnya? Tak usah repot-repot berjuang melupakan masa lalu, hari esok udah menung

Dia adalah Dilanku Tahun 1990 (Review)

Image
Buku karya Ayah Pidi Baiq ini mampu membuat seluruh remaja-remaja khususnya di indonesia ya, bukan di vietnam. berlomba-lomba ingin menjadi Dilan. Pemeran utama yang ada didalam buku. Dengan sesosok wanita yang digandrungi ini menjadi pacar Dilan, yaitu; Milea. Ayah Pidi panggilan akrabnya ini, mengemas sebuah cerita yang sangat menarik dan tentu selalu susah ditebak. Ayah Pidi pun juga pendiri The Panas Dalam. Saya belum pernah melihat Ayah Pidi, hanya bisa melihatnya aktif di media sosialnya. Ingin sekali saya bertemu dengan Ayah. Tapi apa daya, saya bukan anaknya. Engga engga. kita hanya berjarak dan bentangan kilometer selalu menjadi penghalang. Saya pernah membaca buku itu dan hati saya langsung bergetar ingin menjadi Dilan. Tapi apa daya, Saya tidak bisa menjadi Dilan. Dilan dibuku itu adalah sesosok Pria yang sangat romantis dengan imajinasi-imajinasi yang selalu membuat wanita luluh, lunglai, lungsai, lungset, bahkan nyungsep. Milea berhasil dibuat jatuh cinta berkali-k

Zona nyaman

Image
Selepas perjumpaan akan ada perpisahan, selepas merindu akan ada pertemuan, selepas hidup akan ada mati, selepas sedih akan ada bahagia. Begitulah hidup, hidup selalu perihal sebab dan akibat. Perihal siapa yang lebih dulu sampai di puncak. Menikmati setiap proses, berjalan menuju patah-dan patah lainnya. Hingga kamu tersadar, bahwa kita hidup bukan sekedar menunggu mati. menjalani sebuah progres, berkembang dari tak tahu menjadi paling tahu. Dari yang hanya bisa jadi pendengar sampai mampu berdebat hebat. Dari yang hanya bilang "aku tak mampu" sampai jadi "sini aku jagonya". Manusia seharusnya seperti itu, mengadakan perubahan bukan hanya diam. Banyak melakukan daripada banyak berbicara. Aku lebih memilih membingkai kenangan kita dan menjadikannya sejarah, hingga saat rindu datang di ujung pikiran. Kita berziarah. Rindu; selalu berhasil menyanyikan dan menina bobokan kenangan. kemudian, kita saling mengingat. Bahwa melupakan mustahil dilakukan. Semakin kita men

Stand Up Comedy

Image
Ini bukan awalku, ini juga bukan akhirku. Awal yang agak malu untuk ngomong depan orang banyak. Perlahan semuanya lepas, Tak memikirkan apapun yang menyela. Tak juga memikirkan siapapun yang mencoba merubuhkan keyakinan. Ini pencapaian terbesar-ku, berada dihadapan banyak orang, 150ribu kasat mata meminta hidangan yang lucu dan berkelas. Dengan wajah melas, mengelak, melontarkan kemudian dipatahkan. Aku yang dulu suka menutupi diriku rapat-rapat, membuka pembicaraan hebat. Mengenai keresahan dan kegelisahan yang semoga semua mendengarkan. Aku tak pernah berfikir menyajikan pertunjukan bersama idola-idolaku, yang mengajarkan apa itu Stand Up Comedy dan mengajarkan apa itu makna dari setiap bit. Dan cara membelokan bahasan yang begitu kewren. Meresapi kata demi kata yang terucap. Memainkan alur cerita yang dikemas kuat.Dan menjadikan aku sebagai lakon drama yang menunggu riuh tepuk tangan. Ini bukan akhirku, Ini pengalaman terbesarku. Dipuji jangan langsung meninggi, pujian adalah

Kebingungan Gua Setelah Lulus SMA

Image
Kita satu pikiran, mungkin SMA adalah masa yang tak akan pernah terlupakan. Dan juga masa untuk menemukan jati diri sesungguhnya. Masa tersulit pas SMA adalah ketika lu lulus dan bingung. Ini yang gua rasain sekarang. Gua bingung, harus apa pas lulus sma, harus ngapain pas lulus sma. Gua udah coba daftar di PTN dan alhasil eng i engggggggg, gua ga diterima. Udah gua cobain daftar di 5 tempat yang gua mau, dan emang belum rejeki gua. emang kayanya nasib gua ga disitu. gua gamau nyerah gitu aja, Gua bakal perjuangin terus apa yang gua impikan sejak dulu. Gua pengen ambil swasta, takut ngebebanin orang tua. Dan gua bingung, uring-uringan. Buat kalian yang merasa cukup masalah finansial, lanjutin studinya. Jangan bikin orang tua kecewa.  Impian gua sederhana. Gua cuma mau bikin bangga orang tua gua. Karna cuma itu yang bisa bikin orang tua gua seneng. Dari kecil gua udah diajarin mandiri sama ayah gua. Dia adalah malaikat gua. Dia adalah mario teguh gua. Saat gua ngerasa sendiri, ayah g

Nelangsa

Nelangsa bertuah, hingar bingar meminta menghindar dari belati tak bertuan Lesap ditelan angin malam, hingga sudut telingaku kelana ke penjuru Ucapan yang banal tak elok, semua pedusi tak akan menyukainya Aku ingin luring, pergi dari hiruk pikuk mayapada Mencari aku yang sesungguhnya, aku yang kamu inginkan Kan ku buat kaki-ku seringan mungkin, Berkelana, tanpa celana Tak memikirkan apapun yang menentang Hingga sampai tujuan, akulah pemenang Dan kau hanya diam, wahai pedusi yang menyakitkan Terimalah pembalasanku, aku adalah anjing jalan Yang meminta hak, dan menjalankan kewajiban Meredamkan segala amarah dan ego Demi sebuah nasi kotak, dan minuman Lalu pergi, menanti sebuah harapan Adakah rindu yang menantikan kepulangan? Entah, Inilah aku; Badjingan yang tak tahu rumah Anjing jalan yang tak tahu etika Inilah aku; Cemas-mu yang dibuat-buat Rindu-mu yang berkelebat Inilah aku; Sepasang peluk-mu yang asing Kecupan-mu yang tertinggal Terima Kasih Dunia, Atas semua

Bukan hipotesis

Masa lalu yang kelam, ku tenggelamkan jauh ke dasar. Mungkin sekarang hatiku tak seramai pasar, Hatiku dibuat tersasar. Olehnya. Kebahagiaan kini hanya seperti pelangi, melengkung indah diatas kepala orang lain, tanpa terlihat diatas kepala sendiri. aku ingin kamu, jika ada yang lebih dari itu, itu tidak mungkin. Matamu masih saja menjadi lautan yang pandai menenggelamkan-ku. Punggungmu masih saja menjadi sandaran yang pandai menidurkan-ku. Hatiku murung dan kaku, ingin berontak namun tertahan seperti terpaku. Sekarang aku cinta kamu, jika nanti ada kata yang lebih hebat dari itu, akan ku ubah. Biarkan rindu menjadi jubah yang berbalut doa, menjadi rebah yang kekal dan tak bisa diubah, Kamu masih saja samar, namun tampak jelas. Terbalut rindu yang memelas, meminta dibalas. Aku masih waras, selagi kamu masih didekapku gemas. Aku tidak akan pernah pergi, sampai pagi mengantarkanmu lagi. Kamu, masih saja membangunkan kantuk-ku, menyeruput kopi, hanya untuk menuliskanmu lagi. Memasuki mimp

Kontowadidaw

Image
Akhir masa yang meriah dihati sebentar lagi usai. Perayaan ulang tahun, sama dengan perayaan sakit hati. Rindu dan kenangan menggenang entah siapa yang akan menang. Teruslah tenang, biarkan rindu dan kenangan itu memakai jubah kasih sayang. Masa indah yang dibalut cinta, terbungkus rapih atas doa yang tak meminta-minta. Akankah semua itu terulang? Dan apakah semua itu akan terbuang? Akan ku simpan semua kenang dihati yang terdalam. Dan untukmu para teman, tetaplah kejar yang kau harapkan. Jangan buang waktumu hanya untuk sebuah kebodohan. Pertemanan yang kau inginkan sudah benar ada, dan akan terus ada.  Mengapa semua harus berakhir? Aku tak siap diakhiri. Awal yang begitu sulit untuk hanya sekadar berbincang dengan teman baru, memulai berani berbicara dengan nada sarau dan ragu. Pandangan menunduk menahan malu, mulai percakapan menceritakan masa lalu. Hingga akhirnya berbicara sesuka hati, tanpa berhati-hati. Beradaptasi yang begitu sulit. Bikin perut melilit, bahkan samp