Zona nyaman
Selepas perjumpaan akan ada perpisahan, selepas merindu akan ada pertemuan, selepas hidup akan ada mati, selepas sedih akan ada bahagia. Begitulah hidup, hidup selalu perihal sebab dan akibat. Perihal siapa yang lebih dulu sampai di puncak. Menikmati setiap proses, berjalan menuju patah-dan patah lainnya. Hingga kamu tersadar, bahwa kita hidup bukan sekedar menunggu mati. menjalani sebuah progres, berkembang dari tak tahu menjadi paling tahu. Dari yang hanya bisa jadi pendengar sampai mampu berdebat hebat. Dari yang hanya bilang "aku tak mampu" sampai jadi "sini aku jagonya". Manusia seharusnya seperti itu, mengadakan perubahan bukan hanya diam. Banyak melakukan daripada banyak berbicara. Aku lebih memilih membingkai kenangan kita dan menjadikannya sejarah, hingga saat rindu datang di ujung pikiran. Kita berziarah.
Rindu; selalu berhasil menyanyikan dan menina bobokan kenangan. kemudian, kita saling mengingat. Bahwa melupakan mustahil dilakukan. Semakin kita mencoba melupakan, semakin kita terus mengingat. Kita; selalu harus mengadakan perubahan, Bergerak dari zona nyaman. Berjalan, berlari menuju zona asing. Dan berhenti ketika pelukan selalu mengingatkan untuk pulang. Yang membuat kita tumbuh dan patuh terhadap aturan. Sepertinya bising selalu mengusik, Fana dunia membutakan mata. Setiap manusia tidak akan pernah mau merasakan kehilangan, bahkan hal-hal kecil. Alam selalu menawarkan hal baru untuk segera dicari tahu. Jika kamunya gamau tahu, bagaimana mau maju?
Kita selalu membandingkan dan melihat suatu masalah dari titik sebelah. Buat apa membandingkan kalau bisa disandingkan. Setiap masalah membuat kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan jadi pribadi tak ber-etika dan ber-mental lemah. Untukmu; manusia yang menuhankan Uang, Harta, dan Kekuasaan. Tetaplah seperti itu. Sampai yang maha kaya, yang maha welas asih, yang maha kuasa, juga yang maha begadang. Mengambil segala ego yang masih saja meradang. Mudah saja, jika kamu merasa paling benar. Kamu bukan tuhan.
Rindu; selalu berhasil menyanyikan dan menina bobokan kenangan. kemudian, kita saling mengingat. Bahwa melupakan mustahil dilakukan. Semakin kita mencoba melupakan, semakin kita terus mengingat. Kita; selalu harus mengadakan perubahan, Bergerak dari zona nyaman. Berjalan, berlari menuju zona asing. Dan berhenti ketika pelukan selalu mengingatkan untuk pulang. Yang membuat kita tumbuh dan patuh terhadap aturan. Sepertinya bising selalu mengusik, Fana dunia membutakan mata. Setiap manusia tidak akan pernah mau merasakan kehilangan, bahkan hal-hal kecil. Alam selalu menawarkan hal baru untuk segera dicari tahu. Jika kamunya gamau tahu, bagaimana mau maju?
Kita selalu membandingkan dan melihat suatu masalah dari titik sebelah. Buat apa membandingkan kalau bisa disandingkan. Setiap masalah membuat kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan jadi pribadi tak ber-etika dan ber-mental lemah. Untukmu; manusia yang menuhankan Uang, Harta, dan Kekuasaan. Tetaplah seperti itu. Sampai yang maha kaya, yang maha welas asih, yang maha kuasa, juga yang maha begadang. Mengambil segala ego yang masih saja meradang. Mudah saja, jika kamu merasa paling benar. Kamu bukan tuhan.
Comments
Post a Comment