Posts

Showing posts from December, 2016

Buku

Kamu... Tak pernah habis ku tulis Kemudian aku baca berulang-ulang Tak perlu menangis Untuk aku si pembangkang Kamu... Adalah sebuah tujuan Dan juga mungkin impian Aku tak pernah takut hujan Teruntukmu wanita yang ku kagumkan Kamu... Sebuah desa di ujung kota Ditengah meriah kabut polusi Usai sudah ku meminta Dari otak yang penuh halusinasi  Kamu... Pohon gugur musim semi Hujan badai panas terik Akan ku lawan tsunami Dari sekumpulan orang-orang panik

Heavy birthday!

Image
Tepat pada hari ini umurku bertambah, ku tak pernah takut tua, yang ku takut hanya menjadi tua dan sia-sia. Yang sangat ku benci saat bertambah-nya umurku, semakin tua juga orang tuaku. Pada tanggal ini, aku dilahirkan dengan susah payah dari rahim ibuku, dengan sekuat tenaga, dan tanpa takut mati. Pemberontak, peribut, pelacur, pemabuk sekalipun. Dimata ibu aku hanya anak kecil yang tak pernah nurut dengannya. Beribu terimakasih kepada sang pahlawan sang pemberani sang yang tak pernah memikirkan hidupnya demi melahirkan seorang anak yang suka tak taat apa yang dikatakan. Jika tak ada didunia, aku tak tau seperti apa diriku ini. Banyak puisi yang menari-nari, diatas tuhannya yang sedang bersedih.

Salahkah berteman baik?

Tak apa kau sudah punya punya kekasih, tapi apakah cinta harus pilih kasih? Lelaki yang sedang bersamamu saat ini. Ialah, sebaik-baiknya yang diberikan tuhan. ia memberikanmu ketika kamu bermimpi tanpa ingin ketahuan. Menyelundup lewat doa yang kau lanturkan diam-diam. Memanjatkan doa pada malam yang begitu kelam ditemani riuh dan gaduh hening keramain sembari bersulam. Adakah larangan untuk sekedar berteman dan berbagi cerita ditaman? Lelaki yang kau cinta seharusnya paham, saat rindu kembali datang rumah terbaik ialah pulang. Dan rindu sebenarnya ialah janji yang diucap pada senja kala petang. Tak apa kembali pulang tanpa membawa sebuah penghargaan, cukup bawa hatimu yang dipenuhi rindu tanpa sebuah paksaan. Tutuplah telinga, jendela, pintu dan sebagainya. Jika ada yang seperti mengetuk, hiraukan saja. Sebab, hati itu butuh pencuri bukan tamu. Lelaki seharusnya mengerti, cinta itu bukan dikekang. Lelaki seharusnya mengetahui, hidup dia bukan cuma untuknya. Lelaki seharusnya l