Posts

Showing posts from March, 2023

Tentangmu, sudah ku beri titik

Image
  pada kepergian terbaik, Tentangmu, sudah ku beri titik. sebagian dariku pernah begitu dasyat mencintaimu, sebagian lainnya larut bersama pilu. gagal yang begitu gigil mencari peluk yang hilang pada derasnya rintik hujan. namun kau sedia payung, tuk menerjemahkan setiap jatuhnya. lengan yang siap memegangimu kala jalan terasa tak terlihat. Sungguh jangan pernah kembali, semua yang retak tak mampu lagi berdetak.  sungguh, aku tak ingin cinta begitu sia-sia. pecah bak sebuah balon pada acara pelepasan. sungguh, melupakanmu adalah caraku melawan ketakutan. sebab, masih tersisa rengkuh jemarimu. Pada kepala yang penuh riuh rindu. menyebut namamu pada sela lepas tertawa. sunyi yang bersuara paling dekat, ketika ku rasa ragaku jauh pada peluk erat.  semoga pada saat kau memejam, kau mampu merasakan bahagia seutuhnya. ketika kekalutan bagai masa yang tiap malam menganggu pikiran. Rayakanlah kepergian, dengan apapun. dengan siapapun. hujan yang tiap malam turun, padanya aku titipkan doa-doa y

Aku dan Badaiku

Image
Semoga kau tumbuh dengan baik, Aku sedang proses pemulihan, menata kembali apapun yang perlu dibenahi. Satu-persatu, seperti katamu waktu itu. aku dengan segala kerumitan masalah yang tak kunjung henti. diterpa badai, dan akhirnya aku mampu berdamai dengan badaiku. Berusaha tetap tenang dalam badai. Baik-baik saja yang nyatanya selalu ku usahakan, tidak perlu ada aku kan? Apapun yang membuatmu bahagia, akan ku usahakan. Biarkan pergiku termasuk dalam rencana Tuhan. tuk menemukan bahagiamu pada tempat lain. Pada akhirnya aku memutuskan berhenti, pada apa yang selalu aku upayakan. Aku tidak menyesali apapun pada proses perjalanan. Bertemu dan bertahan denganmu selama itu adalah salah satunya. Maaf atas apa yang terjadi, aku hanya perlu sejenak memperbaiki langkah. Biar luka lebam disembuhkan oleh waktu, terima kasih atas penerimaan diri ini yang penuh kurang, aku bersyukur penah memilikimu sebelumnya. Kita sama-sama gagal dalam bertahan, kita tidak tahu ada apa didepan. Aku rasa aku tida

Taruh

Image
Kekalahan ini mungkin yang akan menuntun menuju baik. Kalimat mengenai sudah, terbayang dikepala. Kau ucap beribu kali, bahwa kita tak mampu bertahan. Pada diam yang kita buat-buat, bisu sepanjang jalan yang kita ciptakan. Rasa hambar yang tak mampu digambarkan. Berjuang pada yang entah apa. Juang yang tak tahu untuk apa. Mengejar segala ingin yang mungkin sudah tidak akan. Bertaruh pada api, bertaruh pada apa yang sejatinya harus terus berjalan. Kesepian ini sudah mampu ku kendalikan. Aku ingin sendiri selamanya, aku rasa aku mampu melawan sepi. hal yang harus direlakan, memang harus direlakan. Mungkin kau lelah untuk tetap bertahan. Aku juga akhirnya sadar, bahwa kau sudah hilang sejak lama. Maafkan segala hal yang memaksa mu untuk tetap tinggal.  Aku rasa kalimat bahwa aku tidak tahu akan bisa, dengan atau tanpamu akan selalu pasi. Karena nyatanya, tanpamu aku adalah hari baik yang selalu ku buat. Segala aktivitas yang tanpa pembakar. kehilangan satu dari sekian hari yang tak akan l

Dan, ini selesai

Image
  Biarpun kita hilang, tak lagi bersama. Berdua, mesra. Waktu kan menyembuhkan ku, berulang dan berkali-kali kau memutuskan untuk pergi keluar rumah. Aku tetap tinggal pada rumah yang kita bangun perlahan. Kita bangun dengan keriuhan yang sepi. aku merapihkan segala isi rumah, menyusun satu demi satu tersusun rapih. Dulu, aku pun berantakan. Tak tahu arah, dan cara bersandar. Kau datang sebagai tamu yang ku pilih untuk tinggal. Seberapa lelah bertahan, seberapa jauh kilometer terbentang atas hari-hari yang kita ciptakan. Aku tetap saja lelaki yang tak kau ingin untuk lebih lama dari yang kita bayangkan.  Dan, ini selesai Hari-hari yang ku pikir akan menatapmu lebih lama, waktu-waktu yang akan ku habiskan berdua. Ternyata hanya sebatas kata, yang kita pun menyerah. Atas masalah yang kita tak jua menemui usai. Biarkan bayangmu mengiringi langkahku pergi, apiku sudah mulai padam. Semangat yang kau patahkan. Untuk menujumu, begitu banyak yang ku hadapi. Aku merasa, tidak pantas dapat bahag

Kau kan menyusul, kan?

Image
  Selamat jalan, cinta yang lama tak ku lupa. Aku pergi duluan, Kau kan menyusul kan? Aku akan baik-baik saja. Menjaga lelahku, merawat rebahku. Hingga payah kedua kakiku melangkah kemana pun arah melajukan ku. Tenang, jangan pikirkanku. Aku bawa matras serta pakaian ganti. Untuk singgah ke beberapa tempat yang mungkin tak akan membuatku lupa. Tapi, akan membuatku tersadar bahwa ini hanyalah kejadian berkala yang mampu kelewati sendiri. Aku hilangkan segalanya, menegur sekaligus mengingatkan. aku lupa bahwa diri ini perlu diajak bicara. hal yang terlewatkan, hal yang melalaikan, mengetuk hatiku yang terdalam. bahwa aku harus beranjak pada keusangan yang menenggelamkan. Ego ini biar ku makan sendiri, tak untuk siapapun. Aku benci hari-hari ini. dengan suara sunyi yang begitu nyaring. Ku pendam rasaku yang sudah mati.  Menatap mata-mata kosong penunggu rumah, ia tak mencintaiku. hanya saja, datang sebagai penambah riuh isi kepala. Mimpi-mimpi yang tertidur, aku bangunkan kembali. Raga ya