Dan, ini selesai

 


Biarpun kita hilang, tak lagi bersama. Berdua, mesra.

Waktu kan menyembuhkan ku, berulang dan berkali-kali kau memutuskan untuk pergi keluar rumah. Aku tetap tinggal pada rumah yang kita bangun perlahan. Kita bangun dengan keriuhan yang sepi. aku merapihkan segala isi rumah, menyusun satu demi satu tersusun rapih. Dulu, aku pun berantakan. Tak tahu arah, dan cara bersandar. Kau datang sebagai tamu yang ku pilih untuk tinggal. Seberapa lelah bertahan, seberapa jauh kilometer terbentang atas hari-hari yang kita ciptakan. Aku tetap saja lelaki yang tak kau ingin untuk lebih lama dari yang kita bayangkan. 

Dan, ini selesai

Hari-hari yang ku pikir akan menatapmu lebih lama, waktu-waktu yang akan ku habiskan berdua. Ternyata hanya sebatas kata, yang kita pun menyerah. Atas masalah yang kita tak jua menemui usai. Biarkan bayangmu mengiringi langkahku pergi, apiku sudah mulai padam. Semangat yang kau patahkan. Untuk menujumu, begitu banyak yang ku hadapi. Aku merasa, tidak pantas dapat bahagia dari manapun. 

Kita, sekarang hanya sebatas buku yang sudah tamat kita baca. Penggalan-penggalan kalimat yang sudah tak bisa lagi kita terka, alur cerita yang sudah kita buat dan kita selesaikan oleh yang entah apa. Ini yang mampu menenangkan, menulismu yang pasti tidak akan ada habisnya ku ceritakan.

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)