Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Source by google images

Setelah melakukan perjalanan paling riuh di Arah Langkah, Bung Fiersa Besari kembali mengeluarkan anaknya. Yang berjudul Tapak Jejak. Melanjutkan isi dari Arah Langkah yang berkesinambungan. Mengenai perjalanannya di daerah Timur indonesia. Mengenai Keindahan alam, Budaya dan Tradisi yang ada disana.

Fiersa Besari Biasa disapa “Bung”, seorang lelaki beruntung kelahiran Bandung, 3 Maret. Mengawali karier sebagai musisi sebelum akhirnya jatuh cinta pada dunia tulis-menulis. Selain menulis, Bung juga aktif berkegiatan di alam terbuka. Berkelana menyusuri Indonesia—dan melihat realitas negeri ini—membuat Bung gemar menyisipkan pesan humanism dan sosial dalam karya-karyanya yang bertema cinta dan kehidupan.
Tapak Jejak merupakan sekuel dari Arah Langkah, sekaligus menjadi buku keenamnya.

Dalam buku ini, mengajarkan sekaligus memberitahu bahwa indonesia sangat luas. dan sangat indah. Tidak hanya itu, namun memiliki kekayaan budaya dan Tradisi yang perlu kamu ketahui. Sedang apa kita yang hanya sibuk dengan rutinitas dan berada dalam zona nyaman melulu. Kepadanya Fiersa Besari, andai saya bisa berjabat tangan langsung. Saya akan merasa sangat beruntung. Tetap berkarya, terus menginspirasi dan salam lestari.

Source by Instagram @Mediakita
Dalam pergerakannya mempromosikan buku Tapak Jejak, Bung membuat acara Launching Buku Tepat pada Hari Kemerdekaan indonesia. Sungguh momen yang tak akan terlupakan untuk beberapa orang yang menghadiri acaranya. di selenggarakan oleh Eiger Adventure X Mediakita berlokasi di Lembang-Bandung.

Tapak Jejak
      • Penulis                     : Fiersa Besari
      • Penerbit                  : Mediakita
      • Jumlah Halaman   : 316 Halaman
      • Tahun Terbit          : 2019
      • ISBN                       : 978-979-794-586-2  


Quotes Buku Tapak Jejak :
  1. "Namun, satu hal yang tidak akan pernah berubah bahwa sejauh apa pun kaki melangkah, hati kita akan selalu menemukan arah pulang menuju satu tempat yang paling tepat: rumah."
  2. "Ikuti hati kamu, dia tidak akan pernah salah."
  3. "Sejauh apapun perjalanan yang kita tempuh, selama kita mengingat seseorang didalam hati kita, takkan pernah ada yang namanya perpisahan. Syahdan, perjalanan pun takkan pernah menghapus luka, ia hanya akan menguatkan diri kita dalam menghapus luka"
  4. "Enggak akan ada yang sia-sia, kecuali diri kamu bilang itu sia-sia. Semua tergantung dari apa yang kamu pikirkan."
  5. "Untuk menjadi anak bangsa terbaik tidak perlu rupawan. tidak perlu terkenal, tidak perlu meniru, dan tidak perlu sok jagoan. Kita hanya perlu menginspirasi orang-orang disekitar kita untuk menjadi lebih baik."
  6. "Ah, kenangan. Terkadang, kita lebih senang mengenang. karena kenangan adalah satu-satunya hal yang tidak akan berubah. Dan terhadap kenangan, seseorang mampu merasakan kerinduan yang mendalam."
  7. "Salahkah jika aku kehilangan motivasi? Untuk apa semua ini? Bukankah luka akibat patah hati sudah berangsur pulih? Kebahagiaan apalagi yang kucari?"
  8. "Aku pernah kehilangan makna 'rumah', Sekarang aku tahu bahwa rumah adalah tempat kita menaruh hati. Untuk pulang, ikuti hati. Ia takkan membawa kita ke tempat yang salah. Dan dalam setiap kepergianku. Hatiku selalu kutinggalkan di sebelah ibu. Agar beliau tahu, bibir anaknya pergi untuk pulang pada punggung tangannya." 
Terima kasih Bung, Telah menginspirasi banyak pihak. Bahagia selalu, bersamanya yang kau anggap rumah. Yaitu Neng Aqia Nur Fadla. 


Source images by Google

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)