(Review Buku) Aku, Berdasarkan perjalanan hidup dan karya penyair Chairil Anwar


Detail Buku :
  • Judul                       : Aku (Berdasarkan Perjalanan Hidup dan Karya Penyair Chairil Anwar)
  • No. ISBN                : 9786020328317 
  • Penulis                    : Sjuman Djaya 
  • Penerbit                  : PT Gramedia Pusaka Utama 
  • Tanggal Terbit        : Juni – 2016 
  • Jumlah Halaman     : 168 
  • Jenis Cover             : Soft Cover 
  • Kategori                  : Memoar 


Review  :


Buku ini menceritakan tentang perjalanan hidup sang penyair Chairil Anwar, beda ya dengan Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Siapa sih yang gakenal sosok beliau, sosok yang di agung-agungkan wanita pada jamannya, sosok yang tak pernah takut mati. Puitis yang menjelma menjadi binatang jalang ini. Seperti puisinya yang kita kenal : 
Aku
Karya : Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
 Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa ku bawa lari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Sajak-sajaknya beliau sangat menenangkan hati, penuh makna dan penuh arti. Puisi-puisi karya yang paling terkenal adalah Aku dan Karawang-bekasi. Puisi-puisi tersebut sudah melalang buana di buku-buku pelajaran bahasa indonesia kita. Kisah-kisah didalam buku ini keren banget, walaupun dalam mengartikan bahasanya yang tinggi sekali itu perlu sesekali buka kamus bahasa indonesia. Untuk sekadar tahu makna dari bait per bait, maupun kalimat per kalimat. Sang Chairil Anwar sangat ber-ambisi dan berkeinginan untuk menjadi manusia yang bebas, merdeka dari apapun, serta semangatnya untuk hidup seribu tahun lagi. 

Didalam buku ini tak hanya membahas tentang puisi saja. Namun, sebagian didalamnya menceritakan sosok beliau yang tak suka diperlakukan seperti binatang. seperti katanya saat ia ditahan oleh serdadu Jepang karena mencuri sprei tempat tidur opsir Jepang. Ketika tangannya dicekal oleh prajurit untuk mengangkatnya tegak. diteriakannya oleh Chairil "Hayuh, pukul lagi! Kita lihat, siapa lebih dulu menyerah pada kebinatangan ini! "Bahkan tetap menolak setelah mendapat tendangan di muka tirus kerempengnya. Berdiri tegak maju kedepan lalu kembali meneriakan syairnya "Biar peluru menembus kulitku sekalipun, aku akan tetap menerjang!” 

Selain itu, Kita bisa ambil pelajaran dari buku ini aku bisa melihat sosok beliau yang sangat tergila-gila membaca. kemana-mana selalu membawa buku untuk dilahap satu persatu. Tentang kisah cintanya, beliau sangat di gilai wanita. mulai dari Marsiti, Ida, anak gadis keluarga Mirat, Hapsah, serta Roosmeine. Dan di antara mereka, Hapsahlah yang pernah dinikahinya. Sangat mengagumkan.

Semangat beliau dalam perjuangan kemerdekaan tidak hanya tertuang di dalam puisi. melainkan dari tindakan juga. Beliau pernah mengikuti barisan di Surabaya yang kala itu diserang oleh musuh. Selain puisi dan banyak kejadian yang tak terduga didalam buku masih banyak cerita yang mungkin tak saya tuliskan. Untuk lebih lanjut langsung bungkus gan. Baca bukumu, jangan biarkan sampai berdebu. 


Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)