Quotes Garis Waktu Karya Fiersa Besari (Book Review)
Judul Buku : GARIS WAKTU – Sebuah Perjalanan Menghapus Luka
Penulis : Fiersa Besari
Penyunting : Juliagar R. N.
Penyunting Akhir : Agus Wahadyo
Foto : Fiersa Besari
Penata Letak : Didit Sasono
Desainer Cover : Budi Setiawan
Jumlah Halaman : 211 Halaman
Cetakan Pertama : Tahun 2016
Diterbitkan pertama kali oleh ‘mediakita’
Bung Fiersa Besari selalu penuh kejutan, dengan menghadirkan buku Garis Waktu. Didalam buku ini Bung menceritakan tentang perjalanan menuju sembuh. Setelah patah hati yang tak berkesudahan. Ia juga mengatakan bahwa tulisan-tulisan didalam buku Bung merupakan rangkuman dari segala yang pernah ia tulis. Entah di facebook, twitter, maupun blog. Garis Waktu menggambarkan bagaimana seseorang melewati fase-fase kehidupan yang mungkin kebanyakan orang mengalaminya. Namun, lantas bagaimana mereka bisa belajar untuk memetik hikmah didalamnya. Mereka yang mau belajar akan berkembang menjadi manusia yang lebih dewasa dan bijaksana. Setelah membaca buku ini saya seperti orang gila. Karena kegilaan Bung dan pandangan terhadap arti sebuah kehidupan. Ia menceritakan tentang cinta, tentang cita-cita, tentang sahabat, tentang keluarga, dan juga tentang semesta.
Baca yang lain :
- Quotes bung Fiersa Besari serta kisah perjalanannya
- Jason Ranti dengan album "Akibat Pergaulan Blues"
Baca yang lain :
- Quotes bung Fiersa Besari serta kisah perjalanannya
- Jason Ranti dengan album "Akibat Pergaulan Blues"
Berikut adalah Quotes yang ada dibuku Garis Waktu :
1. "Hidup adalah serangkaian kebetulan. ‘Kebetulan’ adalah takdir yang menyamar."
2. “Perasaan laksana hujan, tak pernah datang dengan maksud yang jahat. Keadaan dan waktulah yang membuat kita membenci kedatangannya.”
3. “Menyayangimu sangatlah mudah, aku bisa melakukannya berulang kali tanpa pernah merasa bosan. Yang sulit itu cara menunjukannya.”
4. “Sekuat-kuatnya seseorang memendam, akan kalah oleh yang menyatakan. Sehebat-hebatnya seseorang menunggu, akan kalah oleh yang menunjukan.”
5. “Menaruh hati di atas ketidakpastian sikap sama saja dengan menaruh tangan di tangan seseorang yang sama sekali tidak ingin menggenggam.”
6. “Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Kadang ia datang setelah kau lelah disakiti oleh seseorang yang tidak tahu cara menghargaimu.”
7. “Akan tiba saatnya kita temukan alasan paling tepat untuk berjuang. Jika telah tiba, genggam erat. Sesuatu yang istimewa takan datang dua kali.”
8. “Tak perlu bersama selamanya. Selamanya itu terlalu lama. Seumur hidup saja. Untukku, itu sudah lebih dari cukup.”
9. “Ketika kau melakukan usaha mendekati cita-citamu, di waktu yang bersamaan cita-citamu juga sedang mendekatimu. Alam semesta bekerja seperti itu.”
10. “Kakimu bisa kau taruh di tempat tertinggi,tapi apakah hatimu bisa kau taruh di tempat terendah?”
11. “Takan mulia kau menunggu permintaan maaf. Takan hina kau meminta maaf terlebih dahulu.”
12. “Pelajari sebelum berasumsi. Dengarkan sebelum memaki. Mengerti sebelum menghakimi. Rasakan sebelum menyakiti. Perjuangkan sebelum pergi.”
13. “Beberapa orang berhenti menyapa bukan karena perasaannya berhenti, melainkankarena telah mencapai titik kesadaran untuk berhenti disakiti.”
14. “Sahabat mencarimu ketika yang lain mencacimu. Mereka merangkulmu ketika yang lain memukulmu.”
15. “Beberapa orang tinggal dalam hidupmu agar kau menghargai kenangan. Beberapa orang tinggal dalam kenangan agar kau menghargai hidupmu.”
16. “Jika mereka bertanya padaku apakah aku menyesal, jawabanku adalah ‘tidak’. Berhasil ataupun gagal, aku bangga hidup di atas keputusan yang kubuat sendiri.”
Masih banyak sebenarnya, lebih dari ini. Namun apa daya, apapun yang coba kau perjuangkan, pada ujungnya akan saling melupakan. waduhhhhh, Tetap merendah jika kau sudah meninggi, Tetap merasa kecil jika kau sudah mulai besar. Hidup selalu penuh tantangan, jika kau tak menghadang. Siap siap mati kerontang.
Comments
Post a Comment