Kontowadidaw



Akhir masa yang meriah dihati sebentar lagi usai. Perayaan ulang tahun, sama dengan perayaan sakit hati. Rindu dan kenangan menggenang entah siapa yang akan menang. Teruslah tenang, biarkan rindu dan kenangan itu memakai jubah kasih sayang. Masa indah yang dibalut cinta, terbungkus rapih atas doa yang tak meminta-minta. Akankah semua itu terulang? Dan apakah semua itu akan terbuang? Akan ku simpan semua kenang dihati yang terdalam. Dan untukmu para teman, tetaplah kejar yang kau harapkan. Jangan buang waktumu hanya untuk sebuah kebodohan. Pertemanan yang kau inginkan sudah benar ada, dan akan terus ada. 

Mengapa semua harus berakhir? Aku tak siap diakhiri.

Awal yang begitu sulit untuk hanya sekadar berbincang dengan teman baru, memulai berani berbicara dengan nada sarau dan ragu. Pandangan menunduk menahan malu, mulai percakapan menceritakan masa lalu. Hingga akhirnya berbicara sesuka hati, tanpa berhati-hati. Beradaptasi yang begitu sulit. Bikin perut melilit, bahkan sampai sembelit. Ingat aku, sebagai orang yang tak baik, namun berusaha untuk menjadi baik.

Kenapa bisa menjadi kenangan yang begitu tersimpan di ingatan?Ah tak tahu.

Ah aku sayang kalian, teman yang tak terlupakan. Semua begitu melekat dipelukan. Jika rindu datang tiba-tiba tanpa aba-aba, aku harus apa? Mengingatmu kemudian tersenyum. Membuka lembaran-lembaran masa lalu yang selalu teringat. Itu masih saja menjadi topik hangat, dengan aroma rindu yang menyengat, menusuk dalam hati sangat teramat. Hingga kita semua saling mengingat. Dan menceritakannya lagi pada anak arti pertemanan erat. dengan rindu yang hebat, menunggu peluk-mu yang hangat. TAMAT.




Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)