Katamu belum tentu kataku


Selepas sekolah aku tersadar bahwa harus lebih menghargai hal-hal kecil, bahkan yang sampai sekarang aku ingat. Otak ber-reformasi dari lugu jadi lagu. Yang menyanyikan nada kepergian. di iringi gitar petikan dimainkan selaras dengan pikiran. tanpa perlu menandingkan ingatan. Aku dipaksa untuk melepaskan kenangan. yang mungkin tak ku relakan. kalau kata Naif, "saat senja berlalu, ku cari dirimu, karena ku selalu senang bersamamu". Ku selalu senang ada di masa itu, tak memikirkan apapun yang membuat hidup serasa ingin berhenti. Hanya main yang ada dipikiran tanpa sedikit pun masalah yang berkelebat. Jujur andai aku bisa jadi anak kecil lagi, berjalan menuju dewasa lagi. menemukan hal-hal baru lagi. Belajar memaknai setiap momen. Menertawai setiap kegagalan. dan berusaha bangkit merapihkan yang berantakan. menyusun ulang lebam yang menindik hati.

Banyak yang aneh selepas aku melewati masa SMA-ku. aku menemukan hidup yang sesungguhnya. Hidup yang tak kenal lelah, aku merasakan jadi ayah. Tetap berjelaga jikalau malam dan pagi tiba. Berkelana menyusuri duri perjalanan, melihat-lihat rumah terindah. Patah dan patah. Lemah gemulai dedaunan binar memancar. Bilur terkapar, mendekap lekat. Aku terpikat, olehnya aku terjatuh ditempat terjauh. didasar jurang paling kelam. Kita memilih sama-sama tersesat, setelah kepergianmu, aku dibiarkan.

Aku tak ingin mati dan dilupakan. Luapkan. Hempaskan. hidup mesti terus berjalan. Sampai kapan ingin diam dan terus mengingat? Tidak memikirkanmu bukan berarti sudah lupa. Sebab, untuk melupakanmu butuh lebih dari sekedar lupa. entah dari mana kata-kata itu. Terlihat sedikit ada perubahan selepas tidak sekolah. Aku yang tidak pernah bisa serius, dituntut untuk jadi serius, Aku terlalu pusing untuk memikirkan sesuatu.

Aku pernah sewaktu-waktu kacau, dipaksa untuk mengikuti kata orang. Melaksanakan katanya, seperti di ikat pada hakikat-nya. Aku ini apa? Pesuruh atau anjing yang menolak digerak-kan? Aku memang bukan orang yang suka digerak-kan. Aku penggerak, aku suka membuat perubahan, aku suka menciptakan. Dukung aku untuk sebuah perubahan. Kita di dunia untuk mengadakan perubahan. Bukan untuk tunduk terhadap aturan. Aturan ada agar kita lebih patuh, namun jika suka mengatur apa namanya? Dia tuhan? atau ingin menjadi tuhan? Ingat tuhan tidak ada dua. Tuhan maha tahu. Mana yang sok tahu, dan mana yang benar tahu.Makanya jangan sok jadi Tuhan.


Kita pernah sejajar, kau melambung. Aku ditinggalkan. Aku melambung, perlahan kau redup. Aku diagungkan.Tuhan tidak pernah tidur.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)