Perempuan dari sebrang

 


Perempuan itu tidak menoleh ke arahku, 

Matanya sayu setelah kehujanan cukup lama, dari sebrang ia melambaikan tangannya. Menyapaku, tersenyum lalu berjalan ditengah hujan. Aku turut tersenyum. lalu terdiam, rasanya begitu dalam. Aku menghela napas lalu kembali berjalan setelah hujan cukup reda. Ternyata kita sama-sama tahu cara merelakan. dalam hati bersuara tak ingin beranjak, namun kau memaksa untuk terus melaju. 

Perempuan itu berhenti ditengah jalan,

terseok sendirian, menuntun setiap helaan napas. Terengah, kebingungannya pun berubah menjadi benci kepada seseorang. Berhasil menyembunyikan lukanya, meski banyak likunya. Hidup bukan soal balapan. Bukan tentang siapa yang mencapai apa lebih dulu. Kadang yang dibutuhkan hanya saling menguatkan. dan dikuatkan. 

Akhirnya, kita sama-sama mengerti arti dari kata sudah. bahwa keusaian ialah awal baru dari perjalanan. Proses menuju ketidaktahuan yang sebenar benarnya. Lelaki itu pun terus melanjutkan langkahnya pada ujung yang entah apa. Berusaha melupakan perempuan dari sebrang. Tersenyum lantas apa yang ada didepan adalah ketakutan. 

Sudah berarti telah di ujung pemberhentian, tidak ada yang bisa diperbaiki. Perempuan penuh dengan egonya, lelaki pun. Menurunkan ego dan menaikkannya. Mimpi mereka pun sudah saling bertabrakan, lalu hilang pada sedu sedan langkah kaki kepergian. Tidak saling menatap, lalu pegangan berusaha untuk terlepas. Kita selesai

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)