Sunyi nyaring

 


Anak burung berbisik cemerlang. Mengudara penaka besok akan hilang. Saling berbalas sautan, ketika kepergian ibu pada sangkar adalah ketakutan paling akut. Pada langit ia terbang, pada laut saling berbincang. Tentang perihal kesan manis yang enggan dilupakan. Berpegangan pada turunnya bintang. Bercerita bahwa lusa dan seterusnya adalah hari hari penuh ketakutan

Rindunya ingin terbang terpaksa dimatikan, olehnya padanya burung lain yang memabukkan. Betina enggan kembali menemani berbincang, ketika luka merah lebam tak dibalut apapun. Merah merekah, seolah nyeri sudah menjadi makanan sehari-hari. 

Tanpa dan tak ingin ketahuan, ia balut lukanya sendiri. Sayap-sayap yang tak bisa kemanapun, berdiam pada sangkar sepi pahit berdahaga. Kicauan yang tak lagi indah, paruh, mata, hati yang selalu berdetak satu demi detik enggan berputar seolah kehilangan diri

Semua berdatangan seperti peduli, hanya untuk mencari tahu ada apa dan bagaimana kelanjutannya. Katanya biarkan ku lepas merpatiku pada sangkarnya, namun katanya merpati akan pulang pada sangkarnya. Nyatanya, merpati baik akan tepat janji, merpati tidak akan ingkar dan lupa awal sangkarnya

Kisah ketakutan burung yang kehilangan jati diri karena terlalu jauh terbang dan kemudian dilukai oleh yang tak tahu siapa. Dan jatuh pada sangkar yang entah dimana


Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)