Meluapkan (melupakan)

 


Begitu cepat rasamu hilang, pada lorong-lorong sunyi. Pada gelap ruang relung hati. Baik-baik saja. kan? Kesepian ini milikku, nyala lilin pada kembang api sabtu pagi. Semua merayakan kepergian. Kepedihan, nasib buruk pada pedati yang lelah mencari arti. Teng, teng, teng. bunyi penjaga yang terjaga sepertiga malam. Menandakan malam akan kehilangan cahaya.

Aku hanyalah sepi kabut pagi yang kehilangan warnanya. Aku bahkan tak menduga kau benar pergi. Tapi sekarang ku meyakini bahwa kepergian yang tanpa permisi lebih menyakitkan. Tuhan, bisakah ku memutar waktu sebentar? Sepayah ini merasa kehilangan. Ku ingin pada waktu kemarin, yang tak mengenal lelah dan patah. Dan tak pernah bertemu kamu. 

Nanti pagi, ku harap kau datang menyemangati lagi. Hari ini aku ujian akhir. Dan ku harap kau hadir sebagai jawaban atas pertanyaan yang tak pernah selesai. Sedari awal, kau memaksaku untuk meneruskan ini, aku ingin berhenti. Kau tetap memaksa, katamu tidak apa tak mendapatkan nilai bagus. Yang penting kau sarjana. Aku semangat untuk meneruskan. Pada penghujung akhir ini, semangatku hilang. Bak dahan yang jatuh perlahan dan kemudian terbawa angin jauh pada tempat yang tak tahu apa. 

Sekarang Pukul 3 pagi dan melanjutkan pukul 6 menuju akhir ujian. Aku tak bisa tidur, terbangun seorang diri dan segera menatap layar komputer lagi. Terlintas pikiran yang tak kunjung henti bahwa perjalanan ini harus segera ku akhiri. Dengan aku yang kalah dan tanpa arah. Selesai tanpa kesimpulan apapun

Berharap pada orang yang salah dan tetap baik-baik saja ketika kehilanganku. Aku harap kau sadar, aku tetap mengejar. Dan kau memilih berlari. Saat kau mulai sadar dan menengok ke arah belakang. Aku sudah tidak ada

Mataku terus diguyur gerimis ketika berbicara sosokmu, aku harap ibu dan bapak tidak tahu perihal ini. Aku akan sembunyikan, dan akan terus. Kemarin baru saja bapak memintaku untuk mendatangimu untuk spesial dihari tambah umur ibu. Aku tersenyum, dan berkata iya pak nanti kalo bisa aku suruh datang ya dia. Aku rasa semua akan baik-baik saja

Tanpamu, tak banyak yang berubah. Hanya aku saja yang sedikit pendiam perihal apapun. Mengeluarkan sepatah dua patah kata atas segala keputusan. Ya, semoga lekas sembuh segalanya. 

Hati, seperti apakah yang cukup lapang untuk sampai kepadamu? Sampaikan salamku pada adik kecilmu yang lucu itu. Kepada ayah dan ibumu. Semoga semua selalu sehat dan bermekar kebahagiaan. 


Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)