Keputusan tepat

 


Aku memutuskan berhenti, setelah perjalanan yang begitu panjang. ditengah jalan, diatas payung hitam. Aku diam tak bicara, berusaha menahan seluruh darah yang bergetar. Dada yang gemuruh, pikiran yang tidak ada disitu. Kita tidak saling memahami situasi, kepala lebih dulu daripada hati. Aku membaca maksud, kita dipaksa menyudahi kisah yang tanpa penutup. Kau luapkan segalanya, aku diam. Aku berusaha mengerti. Bahwa kamu bukan lagi kamu yang tanpa tujuan. Rupanya kita hanya sama-sama beranjak dewasa. Kau dengan segala inginmu, dan aku dengan ketidaktahuan ini. Maafkan

Malam itu saat kau pergi tanpa permisi, memandangi dari bilik kaca buram aku terpaku beberapa detik. Ya, ini adalah kehilangan. Tak ada kata maaf, terima kasih atau apapun darimu. Ya, aku hanyalah lelaki yang tak cukup baik untuk itu. Sepulang darisana, Mataku genang, aku menenangkan diri. Ada yang jatuh diantara kecepatan laju, aku sapu tangis itu sambil tertawa. Bukankah ini adalah akhir dari perjuangan yang sungguh - sungguh. Pikiranku soal kehilangan kembali datang, atas kesiapan atau tidak. Semua orang akan beranjak. Entah dengan atau tanpa berkata. Aku lupa caranya untuk kembali mencari

Beberapa hari ke depan, aku akan terus merawat lukaku. Aku si pendiam yang penuh teka-teki berusaha memperbaiki retaknya hati. Ini sudah kesekian kali, dan akhirnya aku terbiasa dengan berbagai kepergian. Biarkan aku hilang, dan merapihkan segala pajangan. Ada wajahmu disana, ku simpan baik ditempat yang seharusnya. Mungkin kau akan dengan cepat melupakan

Selepas kepergian,

Percayalah, aku terus mendoakan yang menjadi kedaulatan mu atas sebuah pilihan. Penentuan masa depan akan aku perjuangkan. aku tidak memikirkan dengan siapa dan bagaimana. Aku akan kembali menulis pada setiap perjalanan. Maafkan atas segala hal buruk yang pernah terjadi. 

Mungkin arah kita berbeda, ada yang harus kau perjuangkan dengan segala ingar bingarnya. dan aku perjuangkan yang sudah menjadi tugasku untuk menyenangkan semua orang. Aku adalah dua orang yang berbeda, menjadi aku yang tersenyum pada semua orang. Tanpa orang lain tahu atas segala kesakitan

Ya, kita tidak dapat kembali saling mencari tahu. Aku menghargai sebuah keputusan, dan keputusanmu untuk saling tidak mencari tahu.

Biarkan aku beri jeda rasa ini dan hilang untuk sementara, aku rasa akan ada banyak yang berubah. 

Gagasan, 15 July 2022
Tertanda 

Iqbal


Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)