Saru

 


"Pada akhirnya kita terbiasa dengan waktu, bahwa mengingat dan melupakan ternyata hanya sebatas luas pikiran." - sebuahego

Setelah ini, masing-masing kita akan menjadi seseorang yang bertahan hidup dari kemampuan melupakan. Dari kesiapan serta kejauhan mungkin kita saling berbagi kecemasan, Lalu pada masa selanjutnya kita akan berebut untuk saling menenangkan. Ku rasa aku harus berjalan sangat pelan, karena aku takut terbangun ditengah malam karena terlalu sibuk bertahan.

Aku suka berhitung tentang hari-hari kemarin, mengenai kenangan usang yang tak kunjung berdebu. Hingga waktunya tiba, kita akan bertemu, bertukar cerita tentang yang berlalu; bagaimana kita bertahan, bersetia dan berprasangka. Mungkin kau begitu cepat melepaskan, dengan aku yang selalu menunggu kapan hujan akan berhenti. Menepi, disela sudut bunyi yang paling nyaring.

Aku berharap dengan adanya kita dikehidupan sebelumnya. Kau selalu mengenang bahwa kita adalah sebuah lagu yang selalu paling lembut ditelinga. Kita mungkin lupa menyadari, bahwa kita terlalu cepat berlari. Hingga saru lupa sedang mencintai, atau melukai lebih dalam lagi.

Sebelum itu, sedari lama ku sadar. Bahwa aku selalu pulang pada rumah yang tanpa pelukan hangat pemiliknya. Tapi tenang, sejauh aku berjalan, aku selalu menantimu dengan kehangatan persis ketika melepasmu pergi.

Percayalah, kesunyian hanya milikku tidak denganmu. Aku selalu percaya bahwa hidup akan selalu merdu pada nada-nada tertentu. Mencintai adalah memaafkan, semakin besar cintamu. Semakin lebar pintu maafmu. Akan begitu membosankan hari-hari ke depan. Bedebah dengan kata-kata lupakan perihal wanita, pilihlah satu wanita yang menemanimu sampai mencapai segalanya. Ya, saya sendiri. Sudah tidak ada lagi, tempat bertukar cerita. Tentang baik dan buruk hari-hari ini. Semua adalah baik.

Berat sekali punggung ini, begitu banyak yang menumpuk. Kau lupa? bahwa kau selalu ku jadikan pilihan untuk pulang saat kacaunya pikiran merasuki pundak. Saat aku meminta waktu untuk bertemu, sesungguhnya yang ku ingin adalah didengar dan bersandar. Pakaian lusuh dan rambut yang tak tertata, mata hitam dengan kaca mata tuk menutupinya. percakapan yang sebenarnya sering kau dengar. Mungkin kau bosan. Ya, inilah aku dengan segala kurangnya.

Minta maaf atas segalanya. aku harap kau menemukan yang kau ingin

Sampai bertemu, kembali. Kasih


Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)