Nelangsa itu Hidup


Aku terdiam, membayangkan kesedihan begitu terulang. Melangkah seperti ada yang menaiki. Terasa berat, terasa muram. Kilat pada dadanya menyerang bertubi-tubi. Menjadikannya poros dunia, yang tidak pernah berpindah. Namun tetap menengadah. Memandang langit-langit penuh angkuh, aku tidak sekuatnya. Memanggul beberapa dari sekian makhluk yang bernapas. Menjadikannya pahlawan tanpa penghargaan. Penuh dengan jatuhan bebatuan, yang tak punya tuan. Kemudian terbentur kepalanya yang binar. Tetap bersinar, tetap berdampingan. Tak pernah setinggi langit, namun selalu berusaha sedekat tumit.

Pelangi dimatanya seolah menari, menjadi payung diantara rintik kilau hujan. Gerimis tanpa pamit, deras terlalu kokoh. Memikirkan mimpi, menjalankan harap. Mendoakan, meniadakan kepergian. Memakai-kan topi itu padaku, agar tetap terjaga. Memberikan setengah dari hidupnya. Aku tetap sehat, aku tetap bisa bernapas. Menjalankan hidup dengan segala cemas. Tak perlu ada yang dikemas. Sebab, malaikat itu selalu memeluk erat tanpa terlihat. Aku tidak seperti dulu, mengingkari yang tak pasti. Memaksa diriku terikat pada suatu titik dimana aku tak bisa bernapas hebat. Namun jingga itu tetap lebat, menantiku untuk segera inkarnasi. Merubah jalanku, menghilangkan mimpiku.

Nelangsa itu hidup, menjadikan seorang pemuda merubah raut wajahnya. Hitam namun tetap terang. Gelap namun tetap terlihat. Kini aku tidak lagi menjalankannya. Memberikan jalanku kepadanya. Penunjuk jalan, pembawa kompas. Supir yang mengajakku berjalan cepat. Tetap berhati-hati. Sebab kesedihan bisa saja tiba tanpa aba-aba. Memaksa berhenti paksa jika penumpang tak menghargai. Hari pun menghitam, meninggalkan sebagian terang. Jangan dulu hilang, akan ku beri tahu. Bahwa ada yang perlu kau nikmati bersamaku. Hidangan pembuka dan jua penutup buatanku. Jika kau tidak suka, silakan berkata. Aku akan perbaiki satu persatu. Tetaplah seperti itu, doaku tak sebatas itu. Usahaku tak kenal batas.

Hari dimana aku hilang,
Ditengah keramaian penuh keasingan.
04:09 dini hari.

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)