Selepas Kepergian

 


tanganmu terlalu besar
hingga harapanku yang kau kira kecil

terasa diluar nalar, bagi tanganku yang mungil

masih saja aku merindukan perjumpaan kita di sela pekan, berbincang tentang apapun yang menyakitkan. saling menguatkan, saling tak ingin melepas genggaman. saling mengingatkan, bahwa hari depan akan terasa ringan jika kita hadapi beriringan. kita sekarang terasa jauh, Ya, aku sudah belajar merelakan dan belajar membencimu dengan melihatmu dengan persepsi yang tidak menyakitkan. segala mimpi bagai terhempas angin. Ya, aku sadar tak mampu membahagiakan begitu penuh. hingga patah sayap dan segala semangat

perjalananku hanya terisi olehmu, tak aku salahkan segala nama. selepas kehilangan, aku berusaha melihat sendiri. Betapa payah, betapa patah, betapa kalah. Lelaki dengan segala kurang, yang mampu diterima olehmu. Kekalahanku hari ini adalah bagian dari kisah yang kita ciptakan, betapa cinta ialah seni mematahkan hatimu sendiri. Selepas kehilangan, aku berusaha mengeja segala nama yang ku sematkan dalam setiap doa. semoga sampai pada hatimu yang tak bertuan. atas segala kalah yang payah, segala marah yang teredam, segala kecewa yang sulit dilupakan. Aku tercipta dari caramu menertawakan pergi yang tanpa aba-aba

Boleh aku bercerita sedikit ? bahwa aku berusaha tuk tetap terlihat baik-baik saja tanpamu, menjalankan hari-hari yang memaksaku tuk terus menertawakan hidup ini. Aku tak ingin terlihat sedang kalah dalam memperjuangkan, aku tak ingin menangisi kehilangan lagi. Aku benci segala yang pergi, betapa hancur semakin dekat denganku. Tak apa hidupku yang berantakan, kau jangan. Betapa aku senang melihat segala pencapaianmu. Percayalah, kalau harus tanpamu. akan tetap ada namamu di dada ini, semoga kau terus baik

apapun yang mengecewakan, selalu dapat mampu aku maafkan. kau mampu baik-baik saja ketika kehilanganku, kau mampu tetap menertawai setiap perpisahan, kau mampu tetap berjalan sebagaimana mestinya, kau mampu tetap tegar atas segala kekalahan. ajari aku tuk bisa seperti itu. melihat kekalahan sebagai semangat tuk lebih baik lagi dari sebelumnya. Percayalah, aku tak akan mengganggu bahagiamu, biarkan aku pergi tuk sebenar-benarnya pergi. biarkan segala rasa yang tertinggal pada akhir jumpa itu, aku biarkan disana.

ku harap dengan siapapun nantinya kau, ku harap ia adalah orang yang sebenar-benarnya mencintaimu. menjaga bahagiamu utuh, menjadikanmu tambah hebat. mampu memahamimu dengan amat. biar sendiri ini mengajarkanku tuk menjaga bahagiaku sendiri, sebelum akhirnya saling menemukan. Aku adalah kabar buruk, kau akan selalu menjadi kabar baik.

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)