Lalu, apa?


mengenai langkah kaki pergi pedusi, berapa banyak kalimat dan buku yang habis ku lumat. tentang ikhlas dan kerelaan, tak semua mampu diterima. saat kejap ku mengingat segala tentang kita, aku juga mengingat betapa cinta ditinggalkan begitu saja ditengah jalan. Sudikah kembali merindukan seseorang yang begitu menyakitkan? tak apa, kelak semua terasa begitu saja berlalu. hingga luka begitu dekat dengan nadi, saat nada dilantunkan pada titik mustahil penciptanya.

begitu semua berlalu, aku tak ingin kembali. Pada masa-masa terpayah ini, begitu dingin. kadang hangatnya memeras kepala. kadang manisnya merenggut segala. biarkan saja, cinta dan rindu itu menggigil di terpa badainya. hari-hari kemarin, tentang segala yang pergi. tentang sebuah kerelaan, tentang bahagia yang tertunda. Biarkan, sampai cerita ini berakhir tanpa kisah. Kota yang kehilangan maknanya. lalu lalang yang kehilangan segala isinya. Nyatanya, semesta tak mendukung bahagia tuk segalanya. 

Kita pernah bercerita tentang ini itu pada sebuah kisah usang yang berbaring diranjang, menyelimuti diri akan ketakutan dunia yang pasti akan sampai. meringkuk pada sudut latar yang kita sebut ia tak melihat, berkeluh kesah pencapaian yang tak kunjung usai. aku kelakar, yang memenuhi segala ruang. pada kehampaan sebuah tidur malam, aku dibangunkan pada bisingnya kabar petang. saling bertukar lisan, saling melempar sandaran. kita sama lelahnya, tak apa semua akan selalu baik. pada sebuah kunjungan yang pergi, aku tenggelam pada bibir kelam. kepala membelakangi pandangan, kita adalah keajaiban yang mustahil di pertontonkan. isi kepala, yang begitu mencekam. tentang indah dan pahitnya hari dan hidup selanjutnya. 

Pada malam kita bersaksi, untuk setia pada pagi hingga sore. melupakan segala cerita kita, dan saling meninggalkan nya. percayalah, bahwa kita tidak akan bertemu lagi pada hari apapun. Ya, kau mampu. dan itu yang kau ingin. Aku akan usahakan, dan hindarkan segala temu yang ada kamu didalamnya. 

Aku akan selesaikan yang sudah menjadi tujuku, menuntaskan tuntutan yang begitu berat dilakukan. menulis latar belakang dan kesimpulan. biarlah segala proses ini usai, dan selesai tanpa perlawanan. agar isi kepala berkurang satu demi satu. Sampai hari dimana aku bisa kau sebut sebagai orang. 

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)