Negeri khayalan
Semua bersorak merayakan kehilangan
Seseorang disudut halaman murung
Meratapi kekalahan perjalanan
Negeri yang diciptakan; dengan tangannya sendiri
Perlahan, demi perlahan runtuh
Oleh takdir yang dirasa sangat jauh
Rekam-rekaman dikepala mengenai kita
Hari yang ku harap berputar ke belakang
Obrolan dengan tatapan
Dahi yang berkerut saling melempar candaan
Kau tau aku tak bisa bercipta udara tuk memenuhi ruang kita
Ketika sekumpulan batu ke arahku memenuhi pundak jua
Duri yang ku seka pada dalam tulang duka
Nyala api pada matamu yang buatku luka
Tersesat pada lini yang ku rasa hampa,
Kisah yang sekarang hanya ada kata tanpa kita
Kau ingat saat aku bercerita bahwa begitu berat beban menimpa
Lagi, dan berulang kali
Menghantam ku habis, hingga tangis tak mampu lagi ku seka
Deras ombak, dan badai kita berbeda
Kau punya cemasmu, aku jua
Aku lelah memelas, pada kasihmu
Biarkan luka mengering sendiri
Comments
Post a Comment