pelik lelaki itu

 


kecemasan yang tak kunjung jua bersua, saat retak menjadi kalut. dan perbincangan soal kata sudah, terjadi. pemakaman penuh luka dan bunga kamboja. Akhir dari kisah yang mengingatkan-ku, bahwa waktu terakhir itu kau pun tak mengingat apapun tentangku. semoga kelak terbentang jalan dihadapan, hingga aku bisa menitipkan kenangan pada tiap persimpangan. sampai hilang luka saat berusaha melupakan.

sepasang asing yang enggan bergeming. berusaha tuk saling menyembuhkan, luka lalu yang perlu diperban. Tuhan maha baik, akan mempertemukan seseorang yang mampu menerima dengan sejuta peluk. pada lelaki penuh pelik

hamparan kenangan, doa-doa yang tidak pernah diaminkan. pahit yang kurasa hanya sendiri, berjuang pada apa yang pada akhirnya pasti akan terjadi. ternyata benar, cinta adalah seni mematahkan hatimu sendiri. 

mugkin akhirnya akan begini; aku tak ingin lagi memilikimu hanya karena aku tidak mau kehilanganmu untuk kedua kalinya.

kau serupa puisi yang tak membiarkanku sendiri

mungkin esok, luka akan merawat lukanya

hingga resah menjadi rusuh yang menganga

pergilah dengan tenang, tanpa memikirkan aku baik-baik saja atau tidak

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)