Hidup perihal berjuang!

- January 10, 2018

Haruskah aku tertawa terbahak-bahak?

Melihat masa lalu yang begitu keras, mendengar musik keras, memainkan musik keras. Sekeras batu mungkin ya. kaya lagu abang dhyo haw. Tapi itu pengalaman terbaikku. Dipandangi didengarkan, dihujat dijatuhkan, dijauhkan. Aku akan menjadi aku nanti, tidak tahu kapan. Hidup perihal berjuang. Hidupku belum begitu hidup. Aku belum jadi apa-apa. Doakan aku bisa jadi apa yang aku mau. Bukan orang lain mau. Aku tak begitu mengerti tentang hidup. Kadang hidup terlihat begitu susah. Pernah aku hampir putus asa, apa yang aku lakukan? menulis dan menceritakannya pada diriku lagi. Kemudian tertawa dihari berikutnya ketika membayangi itu. dan kadang hidup begitu indah, sampai lupa bahwa aku sedang bermimpi. Hidup tak pernah baik-baik saja. Satu masalah selesai, masih banyak lagi yang harus diselesaikan.

Aku tidak tahu aku jadi apa nanti, Tuhan selalu membelokan keyakinan seseorang. mungkin ia mau tahu sampai mana usaha seseorang. Semua orang akan sukses di waktu yang ditentukan Tuhan. Tetapi, sudah sampai mana usahamu?

Kalau membicarakan soal angan-angan dan keinginan, begitu banyak yang aku ingin. Mungkin Tuhan menghendaki bisa jadi tidak. Tujuan utama adalah melihat orang tua bahagia. Itu saja, selebihnya orang sekitar. Padanya Tuhan, aku tidak pernah meyakinkan bahwa diriku hebat, juga tidak meyakinkan bahwa diriku begitu lemah. Aku selalu tuliskan setiap yang aku ingin dibukuku. Mungkin kau datang hanya sekadar membaca dan mengabulkan salah satunya. Untukmu; manusia yang memanusiakan, tetaplah berbuat baik. Pada siapapun, orang terdekatmu yang terlihat begitu sulit. Bantulah. Uang tidak dibawa mati, harta tidak dibawa mati, nama tidak dibawa mati. Tetap merendah sampai kau tidak bisa lagi direndahkan.