Untuknya Setengahku
Aku pernah meninggalkan sebagian diriku untukmu, menjalankan keyakinan yang aku tuju untukmu. Sedikit meresahkan, tetapi sebuah perjalanan akan lebih menyenangkan jika tanpamu. Tanpa memikirkan untuk apa aku disini, dan mengapa aku pergi. Memandangi sekelilingku yang meyakinkanku untuk kembali, pada suatu titik dimana aku akan benar-benar pergi. Meninggalkan semua suka, menafikan semua duka. Aku pernah hampir hancur saat itu, saat aku memilih untuk mengikutimu. Menyenangkan maumu, menyusahkan jiwaku. Pernah aku berfikir untuk berjalan sendirian. Tanpa perasaan, tanpa apa yang mau di senangkan.
Maksudku bukan meninggalkan, maksudku bukan menanggalkan. Aku harap kau mengerti, ada yang pantas aku harapkan. dan itu bukan harapanmu. Bukan mengejar yang kau harapkan. Bukan menuju yang kau pikirkan. Pernahkah kau tersadar hari itu aku akan hilang, saat kau bersikeras menyuruhku untuk segera pulang dan kembali pada point pertama. Aku tak bisa membangkang. Aku hanya bisa diam. Menurutimu mengerjakan sesuatu. Merapihkan semua mimpiku, yang tersusun rapih dilemari tuaku. dan meninggakannya.
Buka segera ikatan di leherku, yang menahanku untuk melakukan sesuatu....
Saat itu,
Matahari terbenam di ujung nelangsa
ditengah kelam malam ibukota
Aku tak butuh ini itu
Aku jua tak butuh kamu
Semesta sudah menyediakan mauku
hanya saja aku belum sekeras itu
Sebelum aku pergi,
Aku tidak banyak berharap
Namun begitu banyak
Pikiranku buntu,
Hatiku tak utuh
Aku hanya perlu, Mengistirahatkan aku
Comments
Post a Comment