tahap pencarian; musim yang tak lagi penghujan


sehangat kasih ibu, pada lengan-lengan kecil kita yang sabar dan jadi kuat. pada jam dan hari yang rapuh sendiri. tadi malam dan malam selanjutnya, aku mencari-cari umpama. dan aku hanya menemukan aku sebagai aku, rindu yang bertubuh, suatu keterbatasan. karena segenap hati sudah dipertaruhkan, untuk pulang pada palungmu. kita punya luka, dan kita dipertemukan tuk saling merawat. cinta adalah luka, hari ini dan seterusnya penuh luka. kita hanya perlu terbiasa dan senantiasa. 

bersama-sama kita telah persiapkan hari tuk pergi, melepas dan penuh keberanian. melepas genggam masing-masing tangan -- kau selamat. aku biru yang kerdil menapaki rindu yang gerimis. memandang langkah kehilangan, melapangkan dada dengan penuh luas. adakah gelombang baru dalam kepalamu? ataukah hanya gelap pada lautan paling dalam, di dadamu. aku adalah nelayan yang mencari sampan terdahulu, mencari cerca dan circa penuh tanya. masihkah aku bertahta megah? masihkah aku bertegar gagah? saat bersama hanya bersimpul gundah. 

aku bercerita ini itu pada sunyi bising jalan, yang mampu mendengar segala bentuk rasa. pahit yang tak terobati, rindu yang meringkuk sendiri dijalan. apakah aku bisa kembali mencintai? semua yang terlanjur binasa. musim yang kemarin, semi yang gugur dalam perjalanan. ku lepas kau, ditengah ribuan embusan napas-- ikhlas. biarlah tumbuh api yang menyala dalam dadaku, sebab luka aku berjalan. sebabnya aku terus bermimpi, dan sebab luka aku kembali tumbuh. maka sebab itu, biarlah luka yang membawaku kepada apapun yang menjadi tuju. 

tahap pencarian; musim yang tak lagi penghujan, sebelum dingin memelukku dari jauh. aku nyalakan bintang yang tersisa pada saku kiriku. bintang terakhir untukku terus hidup dan menghidupi. sisa semangat yang dipatahkan, cinta adalah menemukan, cinta adalah sia-sia. melawan cinta adalah sia-sia yang tak tergambarkan. kita adalah sepasang tanya, yang temu jawab-jawab sendiri. kapan harus berhenti? kapan harus diam disini? saat linglung dan tak tapaki arah. cinta hanyalah sebuah perjalanan pencarian, orang yang tepat untuk mematahkan hati. dan orang yang salah tuk merekatkannya lagi.

aku dengan tenang, semua yang berombak dan bersuara terlanjur mengenali bahasamu. aku tak bisa pulang, kini aku kehilangan rumah. atau kehilangan diriku. 

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)