Diseluruh tempat lagu cinta terdengar sama.
Entah dalam jangka dan kurun waktu berapa lama, kau baru membacanya. Doaku sepanjang ini ku utarakan untukmu, atas segala circa sisa-sisa harap dan rindu itu. Selama itu dan semampuku itu pula ku berusaha baik-baik saja. Bagaimana kabarmu? Baik-baik saja, kan? Ku harap senantiasa dan selalu.
Bagaimana pertemuan dengan orang-orang baru itu? Menyenangkan ya? Maaf jika masih mendengar atau melihatmu dari kejauhan. Bagaimana dengan mimpi-mimpimu itu? Sudah terealisasikan, ya? Aku turut senang sekaligus bangga. Semua berjalan lebih terarah ya? Lebih cepat daripada berdua. Sudah sesuai dengan maumu, kan? Maaf tidak ku temani, kamu bisa dan kuat kok.
Maaf tidak ku perjuangkan, langkahku begitu berat dengan segala beban dipundak. Kau tidak layak ku ikut sertakan. Begitu banyak yang kutemui, sakit atau senang lagi. Kau tau aku kuat, kan? Hari kemarin, aku begitu banyak belajar untuk lebih tepat menapaki jejak-jejak janggal yang baru.
Apa ayahmu masih sering melarangmu melakukan banyak hal? Apa ibumu masih sering menolak apa yang sedang kau perjuangkan? Ku rasa tidak, kau berhasil buktikan. Jalan yang kau buat dan pilih benar. Maaf jika aku seolah tidak peduli, maaf jika aku tidak memberi kabar. Kau tidak layak ku ikut sertakan dalam usahaku untuk meyakinkan.
Aku harap orang yang bersamamu saat ini, dapat menjagamu utuh. Tidak membuatmu mengusahakan apapun sendiri. Layak untuk bersamamu. Seperti pertanyaanmu, pada bar terakhir chat kita. Kamu bener-bener tidak mau berjuang lagi kan? Aku harap ia memperjuangkan mu. Aku selalu berharap untuk bahagiamu.
Aku benci mengkhawatirkan banyak hal, pertanyaan dan pernyataan bertanya-tanya dikepalaku. Tentang apa jalan ini benar? Apa aku akan sampai? Apa aku bisa? Yang ku yakini aku hanya terus berjalan.
Tidak salah kan untuk tetap rindu? Semoga yang kau tuju segera sampai, apa yang kau rencanakan berjalan sesuai rencanamu. Aku hanya bisa dari kejauhan. Mendengar kabarmu dari seseorang, memandangmu dari album foto yang ku simpan. Panjang ya perjalanannya? Bahagia selalu ya cantik.
Izinkan aku untuk tetap rindu, sempat terpikir untuk memulai percakapan. Namun ku urungkan niatku. Aku belum jadi apa yang kamu mau, dan mungkin tidak akan pernah bisa. Biarkan rindu itu tumbuh dan perlahan hilang.
aku tetaplah akan selalu menjadi kabar buruk, dan kau akan tetap selalu menjadi kabar baik
Comments
Post a Comment