Terima kasih, pernah ada.


Ketika, pagi tak lagi mau menemuiku. Aku harap, siang masih ingin menatapku. Agar sore dan malam tetap saling bertukar dekapan. Kita; sebagai asing yang dipertemukan pada entah berantah yang direncakan Tuhan. Bertukar lelah dan kecemasan. Hingga orang ketiga yaitu waktu memisahkan jauh. Aku tetap belajar melupakan, sejenak tidak memikirkan sama halnya seperti makan tak minum. Dahaga yang berat. Haus yang dibuat-buat.

Terima kasih, pernah hadir.

Perempuan yang mampu menenggelamkan mataku.
Perempuan dari sepasang kabar baik semesta.

Terima kasih, pernah ada.

Izinkan aku hilang dari segala pahit mayapada. Mataku terus basah, diguyur musim hujan. Kau lekas bahagia. Tidak apa tak kembali padaku, pergilah ke seseorang yang katanya begitu sangat mencintaimu. Melebihi aku.

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)