Walking without appreciation
Sebenarnya, hidup bukan tentang bagaimana cara memandangnya. dan seperti apa menjalankannya. Sesungguhnya, hidup bak aksa yang mengangkasa. Tebar dan mengaum. Menerbitkan jalan baru, menyusuri mimpi yang lain. Bayangan itu mengikuti dari belakang, menagih perjanjian yang disepakati semalam, tentang apa dan dimana hidup terlaksana. Jiwaku mulai tersadar akan satu harapan yang lambat laun terlupakan. Menjadikannya berjarak dan berasa. Meninggalkan kenang yang mengekang untuk menariknya kembali di pikiran. Sebagian orang menanyakan untuk apa dan akan jadi apa nantinya. Pada setiap langkah yang pelan-pelan menjauh, aku menaruh patuh yang tak taat pada diri sendiri. Sampai aku menua, akan ada ini dan itu yang kau mau. Hidupku hidupmu ataupun hidupnya akan terus berjalan sendiri, tanpa sebuah penghargaan yang begitu berarti. Mengelilingi perjumpaan kasih sayang dan isak tangis kepergian. Kepadanya, yang berkepala api, aku tak pernah meminta apapun. apapun. Sebab, hitam tak selamanya hit