Gerobak dorong

 Apa yang harus kita lakukan untuk menunda perpisahan?

Aku punya banyak sekali cerita disekolah ini, punya banyak sekali kenangan dikelas ini. Ada hati yang rapuh kalau kenyataannya perpisahan sudah didepan mata, Ada yang akan kita dirindukan Selisir angin membawa kenangan mengudara diawan. Banyak kesalahan kecil yang kita lakukan, yang membuat kita tak bertegur sapa. Banyak cerita yang akan kita ceritakan kepada anak kita kelak, tentang pertemanan dan persahabatan yang erat. Kita beranjak menuju dewasa bersama, sulit untuk belajar menjadi dewasa, Anak kecil yang susah payah belajar berbicara, anak burung yang susah payah mencoba untuk terbang. Kita belajar bersama membuat cerita yang mungkin tak akan pernah terlupakan sampai tuhan memanggil. Pagi ini banyak doa yang melangit menuju pangkuan tuhan tanpa ingin ketahuan, menyebut nama kalian diam-diam, sambil memejam. Aku belum juga tidur, Jika nanti ku titip rindu pada kalian, apa mau?

I dont want to leave her now, You know I believe and how. Kelak satu persatu diantara kita akan menghabiskan waktu dirumah, meninggalkan gigi satu demi satu, lalu mulai saling pikun, Berdiskusi banyak sedikit mengingat. Mari kita buat sebuah kisah, dengan telinga ditutupi masing-masing. Hiraukan nada sumbang, segala sesuatu yang dapat menjatuhkan. Kita semua sedang berupaya, Untuk menjaga terus menerus, meski dalam liku, dan banyak luka-lukanya. Aku sulit berfikir lagi. Semoga apa yang kita harapkan datang dan menjadi lebih baik dikemudian hari. Ini cerita masa SMA kita, Selamanya, aku akan menyimpanmu, didada kiri semoga kau muat dihati. Selamanya, aku akan menyayangi kalian, seperti memakan coklat tanpa takut sakit gigi. Selamanya, aku akan ada didekatmu, seperti debu pada kipas angin, Sulit dipungkiri, meski dibersihkan ia akan datang lagi. Sampai jumpa dilain hari, maaf jika banyak salahnya.