Lelah tak berkesudahan
Hari yang begitu cerah, secerah senyumanmu ketika melihatku.
Kamu yang dulu membuat aku ceria, seceria menertawakan kita. Sekarang tinggal
kenangan yang hanya dapat ku simpan di dinding tua nan usang. Aku sedikit
pusing, ketika kamu memilih untuk meninggalkan bukan menunggalkan aku dihatimu.
Kamu lebih memilih hilang?
Jika itu, aku hanya bisa diam. Terpuruk dalam kesedihan.
Kemudian tersendak ketika mendengar kabar kamu sudah milik orang. Oh.. Inikah
cinta? Yang katanya indah, yang katanya mampu membuat orang bahagia, yang
katanya bisa membuat orang gila. Sekarang aku percaya cinta adalah sepasang
kasih yang dipertemukan dan kemudian dilepaskan ketika salah satunya tidak
berjuang. Cinta adalah tentang dua pihak. Yang saling meminta hak. Untuk dicintai.
Mencintai sebagai kewajiban orang yang memilih mencari.
Kamu lebih memilih dia?
Jika itu, yasudah pergilah dengannya yang punya segalanya.
Aku yang bukan apa-apa. Bisa apa? Aku hanya punya tangan, untuk memelukmu.
Hanya punya mata, untuk melihatmu. Hanya punya telinga, untuk mendengar semua
keluhmu. Hanya punya pundak, untuk menopang kesedihanmu. Hanya punya kaki,
untuk berjalan bersama dan siap menggendongmu jika kamu terjatuh.
Lekas
Bahagia sayang, aku selalu siap jika kamu kembali.
Comments
Post a Comment