Traksin setrum

Patah dan lagi-lagi dipatahkan. Tersenyum meilhat penderitaan. Menertawakan hidup kini yang aku lakukan. Menyiasakan rindu yang tabah. Mengganti luka menjadi tawa. Mengganti benci menjadi suci. Untuk menemukanmu saja aku perlu mematahkan hati berkali-kali, Lalu kamu memilih meninggalkan? Aku hanya diam. Memendam benci dalam-dalam.Memikul rindu kuat-kuat.

Kamu memilih meninggalkan? Aku siap ditinggalkan.

Hidup kadang sebodoh itu. Jalan menuju kemana saja. Karna aku percaya cinta akan membawa pada tujuan. Menuju terang benerang. Meninggalkan yang gelap. Terlelap kemudian menggelap. aku paham bahwa cinta adalah terang. Berjalan dan berjalan diantara lampu taman. menyisakan isak isak tangis. karna kau sudah mulai gelisah. Atas semua rindu yang tersisa. dan semua putus asa yang terasa. Meninggalkan adalah cara terbaik katamu.

Kamu memilih melupakan? Aku siap dilupakan.

Menyempatkan rasa gelisah, untuk singgah. Menunggu semua kabar, menunggu rindu terbalas. Sampai kapan? Entah. Kamu sudah bisa hidup bahkan dengan tanpa aku. Lalu aku? Juga, tapi melihat kamu mengais-ngais semua kenangan dengan mantanmu. lebih baik aku tinggal, karna aku tidak ditunggalkan dihatimu. Begitu menyedihkan, tapi itu yang harus dilakukan. Hatiku seperti tertusuk besi panas kemudian dicabut sekuat-kuatnya. Mengenaskan kan?

Kamu memilih mengakhiri? Aku siap diakhiri.

Berteriak meneriaki kehilangan, berteriak meneriaki sepi. Setabah itu aku. mendoakanmu dari jauh, semoga kau cepat menjauh. dari segala jenuh dan peluh. Sekarang inilah aku, yang siap kau cintai lagi. Sekarang ini aku, yang siap kau patahkan sekali lagi. jangan sekali-kali kau mampir lagi, hanya untuk bilang ingin pergi lagi.

Berbahagialah dengan atau tanpa kamu.

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Konspirasi Alam Semesta (Book Review)

Quotes Tapak Jejak Fiersa Besari (Book Review)

Quotes Kami Bukan Sarjana Kertas (Book Review)