Baik, Aku baik-baik saja

Beranda rumahku kian sepi, ditinggalkan sebagian. Berapa banyak lagi kehilangan yang harus dilewatkan? Air-air tuhan turun dari langit pagi. Aku baru saja kehilangan sebagian dari diriku. Kau membelakangi. Aku tersedu, mengendarai sepeda motor dengan tergesa. Tidak peduli malam atau siang. Berusaha menahan isak ditengah perjalanan. Debu merasuk ke sela kacamata ini. Aku tetap pada diriku. Keras kepala untuk tetap bisa bertahan denganmu. Tetap tinggal dihadapan rumah yang sama, yang dahulu sering kita bicarakan. Masa depan yang sudah dipikirkan sedemikian. Segala yang pernah terlewatkan, dilepas begitu dalam. mengukir asa kembali. Segala pernah yang tidak lagi pernah. Kita hanya salah menafsirkan kesalahan. Menuhankan ego sebagai pedoman. Lalu saling menyingkirkan. Ditengah badai diriku. aku selalu berkaca, hidup sebegitu jahatnya. untuk seseorang yang sedang berproses. Aku mengira semua akan baik-baik saja. Tetap ditemani, saat masalah datang bertubi-tubi tanpa permisi. Akan ada...