Lesap Tala
seperti; hujan kemarin yang badai tak ada hentinya, aku diguyur terus menerus. hingga gugur dan kantuk tak jua datang. bercemin pada kaca-kaca samar. menapaki tiap takdir yang tak ada berhentinya menuntaskan. mimpi-mimpi yang berkelu pada lelahnya menahan beban. ranting-ranting yang patah pada semusim penghujan. kapan hujan ini berhenti? pertanyaan yang selalu datang tiap malam. sampai kembali terang tak jua ditemukan. musnahkah semua mimpi-mimpi yang terabaikan? sudikah kau menemani hingga bunga ditaman kembali bermekar? mewarnai tiap masing kelopaknya sudah terbiasa menghadapi penghujan membuat kita sadar dan tumbuh. bolehkah sesekali sengguk pada payah dan letih untuk anak laki-laki yang penuh tanggung. bermurung dan rebahkan lelah pada pundak sekuat itu. merasa sendirian saat godam memukul begitu keras, dibenturkan ke atas dan ke bawah. sempat berpikir untuk berhenti saja, pada perjalanan. secepat itu juga tersadarkan, bahwa ini hanya kelelahan. lengan dan lengan mengulurkan, mem